Wednesday, 14 October 2015

PERISTIWA PENTING DI EROPA


MAKALAH
PERISTIWA PENTING DI EROPA

PEMBIMBING :
SULISTYWATI, S.HI
MADRASAH ALIYAH NAHDLATUL ULAMA
TIMBUAN SARIREJO LAMONGAN
TAHUN 2014























BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

            Dalam tulisan ini, akan mendeskripsikan tentang berbagai permasalahan yang menjadi ruang lingkup kajian mengenai latar belakang beberapa perubahan atau peristiwa penting di daratan Eropa, dengan peristiwa itu mendorong bangsa-bangsa Barat melakukan  kolonialisme dan imperialisme terhadap wilayah-wilayah yang diklaim sebagai miliknya.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana terjadinya peristiwa besar di Eropa?
2.      Apa Saja perubahan-perubahan di Eropa membawa pengaruh
 terhadap dunia timur?

C.    TUJUAN PENULISAN

            Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui bagaimana peristiwa di eropa yang berpengaruh terhadap kehidupan ummat manusia.































BAB II
PEMBAHASAN
I.        PERISTIWA-PERISTIWA PENTING DI EROPA ANTARA ABAD 14-18
       Untuk memperjelas pemahaman Anda mengenai perkembangan Sejarah Eropa, berikut ini dapat Anda pelajari mengenai pembabakan Sejarah Eropa secara kronologis (sesuai urutan waktu).
a.        Jaman Yunani klasik
b.        Jaman Romawi klasik
kedua jaman ini sering disebut jaman Eropa kuno (klasik)
c.         Jaman (abad) pertengahan.
d.        Jaman peralihan (transisi) dari abad pertengahan ke modern ditandai lahirnya gerakan Renaissance, Reformasi, terbentuknya negara nasional dan merkantilisme.
e.       Jaman Baru (modern) diawali dengan Revolusi Perancis.
                                                                                        Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Eropa antara abad 14-18 ditandai dengan gerakan Renaissance. Apakah Renaissance, berikut penjelasannya.
http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/italian_renaissance_art.jpg?w=199&h=300
1.       Renaissance
                   Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata Re berarti kembali dan naitre berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih bersifat duniawi.
         Monalisa - Salah satu karya seni zaman Renaissance
Menurut pendapat para ahli sejarah, Renaissance awalnya dimulai di Italia. Mengapa demikian? Setelah runtuhnya Romawi Barat tahun 476M, Italia mengalami kemunduran, kota-kota pelabuhan menjadi sepi. Selama abad 8-11 perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang muslim. Sejak berlangsung Perang Salib (abad 11-13) pelabuhan-pelabuhan di Italia menjadi ramai kembali untuk pemberangkatan pasukan Perang Salib ke Palestina. Setelah Perang Salib berakhir pelabuhan-pelabuhan tersebut berubah menjadi kota dagang yang berhubungan kembali dengan dunia timur. Muncullah republik dagang di Italia seperti Genoa, Florence, Venesia, Pisa di Milano. Kota-kota ini dikuasai oleh para pengusaha serta pemilik modal yang kaya raya disebut golongan borjuis antara lain keluarga Medicci dari Florence. Mereka mendorong terjadinya pendobrakan terhadap polapola tradisional dari abad pertengahan. Selain kaum borjuis berkembangnya Renaissance juga karena peranan golongan Humanisme.
          Siapakan kaum humanis itu? Mereka merupakan kelompok orang yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan mendalami buku-buku karya Pusataka Klasik antara lain buah pikiran Sokrates, Plato dan para filsuf Yunani yang lain. Kaum Humanis terdiri dari sastrawan, seniman, ahli agama/teologi., guru kaum borjuis, orator (ahli pidato) dan sebagainya.
Sikap hidup kaum Humanis antara lain :
1.      kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata (skeptis)
2.     menentang terhadap tradisi lama
3.     sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia ini).
Hal ini dikenal melalui pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan hidup pada abad pertengahan yaitu “ momento mori” (ingatlah hari sesudah mati)
4.   record breaker, memecahkan rekor menghasil karya-karya yang terkenal
                Siapakah tokoh-tokoh Renaissance dan Humanisme yang perlu Anda ketahui?
Para Seniman dari Italia yaitu
a)          Leonardo da Vinci (1452-1519)
salah satu lukisannya berjudul “Monalisa” yang terkenal dapat anda simak pada gambar di samping ini.
b)          Michelangelo Buonarroti (1475-1564).
Beberapa lukisan dan patung hasil karyanya yang indah menghiasi gereja Santo Petrus di Roma antara lain patung “Pieta”
c)          Dante Alighieri 1265-1321
karya sastranya berjudul “Devina Comedia”
d)           Raphael (1483-1520)
e)          Lorenzo Valla
f)           Picodela Mirandola.
5.       Dari Belanda antara lain:
a. Desiderwis Erasmus (1469-1536) seorang pemulis yang mengikuti jejak Sokrates
b. Rembrant 1607-1669 pelukis dengan ciri menampilkan kontras antara gelap dan             terang.
6.  Dari Inggris
1)      Thomas More (1478-1535) karya sastranya berjudul “Utopia”
2)      William Shakespeare 1546-1616 karya sastranya antara lain: Julius Caesar, Hamlet, Macbeth, Romeo and Yuliet, Merchant of Venice.
          Revolusi besar dalam ilmu pengetahuan baru terjadi pada jaman modern kurang lebih abad 17 namun Renaissance dapat dianggap sebagai masa persiapan. Hasil karya golongan Humanis memberi sumbangan berharga contoh: karya Leonardo dan Vinci berupa mesin bubut, pompa, alat peperangan, pesawat terbang. Selain itu masih ada penemuan lain yaitu mesin cetak, mesiu, kompas magnetic, peta dan lain-lain.

2.       Reformasi Gereja
Pengaruh masa Renaissance tidak hanya pada bidang kesenian, kebudayaan, politik maupun ilmu pengetahuan namun juga menyebabkan sikap kritis terhadap kehidupan gereja/agama.
Bagaimanakah pengaruh gerakan Renaissance terhadap lahirnya Reformasi Gereja?
Pengaruh gerakan Renaissance berupa sikap kritis terhadap penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebut surat aflat). Surat pengampunan itu dijual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam perang salib antara abad 11-13
Tahukah Anda yang dimaksud dengan perang salib? Perang salib adalah perang yang dilakukan oleh tentara/pasukan Eropa yang beragama Kristen dengan menggunakan tanda salib di bajunya untuk membebaskan kota Yerusalem dari kekusaan Turki Islam. Kebiasaan penjualan Surat pengampunan dosa kemudian dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan geraja dan seterusnya.
          Faktor lain dari munculnya Reformasi Gereja adalah keinginan untuk membebaskan diri dari kepemimpinan Paus terhadap kehidupan beragama di negara-negara Eropa. Hal ini tampak pada pertikaian antara raja Frederik II dari Prusia dengan Paus Innocencius pada abad 13, raja Phillip IV dari Prancis dengan Paus Bonifacus pada abad 14.
http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/martin-luther.jpg?w=278&h=300          Dari uraian di atas mengertikah Anda apa yang dimaksud dengan gerakan reformasi?
Reformasi berasal dari kata re artinya kembali dan form artinya bentuk. Reformasi diartikan sebagai sebuah gerakan yang bertujuan untuk kembali ke bentuk ajaran agama seperti yang dicontohkan oleh Nabi Isa. A.S.
          Pelopor reformasi Gereja adalah Martin Luther (1483-1546)
 seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen
 Jerman yang gambarnya dapat anda simak di samping ini.
          Pada tahun 1517 Martin Luther mengemukakan pokok-pokok
 pikiran sebagai kritikan terhadap Gereja meliputi 95 dalil yang
 kemudian ditempel di pintu gereja Wittenberg.
Martin Luther –           
Pendapatnya antara lain:                                                                                             Pelopor Reformasi Gereja
– Amal baik yang tidak keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
– Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterimaTuhan.
– Tiap orang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara Gereja
– Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak      diperlukan adanya surat pengampunan dosa
– Gereja meerupakan perkumpulan orang percaya dan Yesuslah Kepalanya sehingga            kedudukan Paus selaku pimpinan agama tidak    dapat diterimanya.

          Selain mengutamakan ajaran di atas, pada masa pembuangannya Martin Luther juga menterjemahkan Kitab Injil dari bahasa Latin ke bahasa Jerman sehingga banyak orang dapat memahami isi kitab suci
          Reformasi Gereja juga berkembang ke negara-negera lain di Eropa misalnya tokoh Jean Calvin dari Prancis (1509-1564) yang ajarannya disebut Calvinisme banyak pengikutnya di Belanda, Inggris dan Scotlandia. Tokoh Ulrich Zwingli (1484-1531) dari Swiss serta munculnya Gereja Anglica di Inggris dipelopori oleh raja Henry VIII Tudor (1509-1547).

3.       Tumbuhnya Negara Nasional
          Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang diperintah oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional.
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda.
          Pada uraian berikut dapat Anda pelajari terbentuknya negara-negara itu sebagai berikut:
a.     Spanyol
          Latar belakang terbentuknya negara nasional Spanyol adalah sejalan dengan sentimen terhadap kekuasaan Islam di Spanyol sejak tahun 711 (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) yaitu dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat).
          Konsolidasi Spanyol tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil direbut mereka.
Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa dan perasaan kebangsaan lokal.
b.     Portugal
          Cikal bakal negara nasional Portugal merupakan Subvasal dari kerajaan Leon Castillia (Spanyol). Pada abad 14 yaitu tahun 1385 tentara Portugal dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilia dan kalah sehingga ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.
c.     Inggris
          Nasionalisme Inggris tumbuh sejalan dengan pertentangan antara kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris (asal Perancis). Terjadi perang 100 tahun antara tahun 1337-1453 antara Raja Perancis melawan Vasalnya (raja Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah raja Inggris di Perancis.
          Era baru Inggris terjadi pada masa raya Henry VII Tudor. Ia Raja yang dapat memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris. Keturunannya yaitu Henry VIII dan Elizabeth I dapat membawa Inggris pada suatu kedudukan yang sama dengan negera Eropa lainnya. Dalam perang armada tahun 1588 melawan Spanyol, Inggris bersekutu dengan Belanda dan unggul. Sejak itu kekuasaan maritim Inggris terus berkembang.
d.     Prancis
          Negara Nasional Prancis dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet abad 13 yang berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dari wilayah Prancis. Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah raja Inggris. Perang 100 tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah menumbuhkan sentimen nasional di Prancis. Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan d’Arc ( Jeanne d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi faktor pemersatu. Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional.
e.          Belanda
          Yang dimaksud Belanda pada waktu itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states) merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17 propinsi antara lain Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya.
          Pada masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan ayahnya yaitu Charles X Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan wilayahnya termasuk Belanda dan Austria.
Ia menganggap Belanda sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut sebagian besar orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan terhadap kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup pelabuhan Lisabon bagi pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara memproklamirkan diri sebagai Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru pada tahun 1648 Spanyol mengakui Republik Belanda.
4.     Revolusi Industri
          Apakah di lingkungan sekitar tempat tinggal Anda terdapat kegiatan industri/pabrik? Pernahkan Anda mengamati kegiatan industri? kalau ya, berapa jumlah tenaga kerjanya. Apakah kegiatan tersebut menggunakan tenaga kerjanya. Apakah kegiatan tersebut menggunakan mesin modern atau alat yang masih tradisional?
Revolusi industri bukanlah suatu proses yang terjadi secara mendadak, melainkan melalui proses sejarah yang tejadi sebelumnya.
Pengertian Revolusi Industri merujuk pada 2 hal yakni:
a.        Perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin.
b.       Revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibatnya yang revolusioner dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial.
          Bagaimana keadaan sosial ekonomi di Inggris maupun Eropa pada umumnuya sebelum revolusi industri?
          Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
          Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
          Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hausa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri.
Pernahkan Anda memikirkan mengapa revolusi industri justru muncul pertama kali di Inggris? Latar belakang yang mendorong munculnya revolusi industri di Inggris yaitu:
I.     Faktor Ekstern:
-  Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti
    Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
-   Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
a.   The Royal Society for Impjroving Natural Knowledge
b.   The Royal Society of England (1662)
II.     Faktor Intern:
1. Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
2. Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal
3. Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
4. Inggris, memiliki jajahan yang luas
5. Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
6. Mulai muncul paham ekonomi liberal
7. Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan
    berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan
          – pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
          – pemupukan
          – Irigasi
8. Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak
     berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets
     Bay Co.
          Revolusi industri di Inggris digerakkan oleh para inovator/penemu teknologi yaitu mesin, tenun, mesin uap dan alat transportasi antara lain melalui tokoh-tokoh sebagai berikut:
a)        John Kay menemukan kumparan terbang tahun 1733
b)      James Hargreaves menemukan alat pemintal disebut “Spinning Jenney” tahun 1765.Jenney adalah nama isterinya.
c)        Richard Arkwright dan John Kay menemukan alat tenun yang dapat
bekerja secara otomotif pada tahun 1769.
d)       Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785
e)       James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796
http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/watt_james.jpg?w=640          Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak revolusi industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712
Penemuan berikutnya tidak hanya di bidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transporttasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat dan seterusnya.                   
Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
a.  Domestic sistem (kerajinan rumah tangga), cirri-cirinya adalah:
     – pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara
 manual.
– menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
– hasil produksi dijual kepada pengusaha
b. Industri manufaktur
– pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan dengan tenaga manusia
– jumlah pekerja sekitar 10 orang
– rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan.
c. Factory system
– memproduksi barang-barang secara masal
– menggunakan mesin
– tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang
          Industrialisasi berkembang pesat di Inggris buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun dari India yang disebut Kaliko maka setelah revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin.
          Setelah revolusi industri berkembang pesat, adakah dampaknya bagi umat manusia?
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
1.        Munculnya industri secara besar-besaran.
2.        Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
3.        Harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan berapa ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional
4.       Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri
5.        Berkembangnya kapitalisme modern
6.       Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.
          Kapitalisme merupakan aliran di bidang ekonomi yang berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal/kapital yang banyak yang ditanamkan dalam berbagai usaha. Pada kapitalisme kuno, kapitalis (pemilik modal) yang kaya raya hanya merupakan pedagang perantara yang berkembang misalnya di Italia antara abad XIII – XIV di kota-kota dagang seperti Venesia, Genoa dan lain-lain. Kapitalisme modern muncul sejak revolusi industri, kapitalis merupakan produsen dan sekaligus pedagang dan distributor.
          Sebagai produsen mereka membutuhkan bahan mentah maupun bahan baku untuk industri serta pasar. Mereka mendesak pemerintah untuk mencari tanah jajahan guna memenuhi kebutuhan bahan mentah dan pasar tersebut sehingga lahirlah imperialisme modern.
          Imperialisme berasal dari kata imperare artinya memerintah/menguasai. Daerah kekuasan disebut imperium. Imperialisme adalah paham yang bertujuan menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Semakin luas daerah yang dikuasai semakin kuat dan masyhurlah negara dan rajanya. Imperialisme dibedakan menjadi imperialisme kuno dan modern.
Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudra oleh Spanyol dan Purtugis akhir abad15 dan 16 semboyan imperialisme kuno adalah “3G” gold (mencari kekayaan yang berupa emas), gospel (menyebarkan agama Nasrani), glory (kejayaan negara dan raja)
Imperialisme modern berkembang sejak revolusi industri abad 18. Motivasi imperialisme modern bertumpu pada industrialisasi. Empat faktor pendorong imperialisme modern yaitu:
1. berkepentingan dengan penanaman modal (investasi)
2. memasarkan hasil industri
3. memperoleh bahan baku
4. kelebihan penduduk Eropa
Pelopor imperialisme modern yaitu Inggris disusul negara Eropa lainnya. Selain hal-hal yang telah diuraikan di atas adalah dampak negatif dari revolusi industri khususnya bagi Inggris?
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
1.     Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika
2.     Abolition Bill (1833) berisi penghapusan system perbudakan di daerah jajahan Inggris.
3.     Factory Act (1833) yang menetapkan:
a.     Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai   buruh perusahaan dan tambang.
b.     Anak-anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan.
Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mengapa demikian? karena keadaan yang menyedihkan seperti pada gambar 1.6 di samping mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
4.     Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.
5.       Revolusi Perancis
          Meletusnya revolusi Perancis tidak dapat dilepaskan dari praktek pemerintahan yang absolut yang berlangsung hampir di seluruh Eropa. Absolutisme pada mulanya diajarkan oleh seorang pemikir asal Frorence, Italia yang bernama Niccolo Machiavelli (1469-1527). Dalam bukunya berjudul “Il Principe” yang berarti Sang raja, Machiavelli menjelaskan bahwa dalam memerintah, seorang raja boleh bertindak/berkuasa tanpa batas terhadap negara, harta dan rakyatnya asalkan untuk kejayaan negara tersebut.
          Pemikiran Machiavelli ini tak dapat dipisahkan dari latar belakang hidupnya di Italia yang pada waktu itu sulit bersatu. Italia termasuk negara Eropa yang baru terbentuk sebagai negara kesatuan seperti sekarang ini pada tahun 1861.
Pandangan Machiavelli ini banyak dilakukan oleh raja-raja pada waktu itu. Mereka bertindak tanpa batas yang menyebabkan penderitan bagi rakyatnya namun hanya untuk kepentingan diri dan lingkungan istana. Reaksi terhadap kesewenang-wenangan raja itulah yang menyebabkan revolusi Perancis seperti uraian berikut ini.
a.          Sebab-sebab Revolusi Perancis
1.     Pemerintahan monarkhi absolut.
Pemerintahan absolut di Perancis diawali pada masa raja Henry IV Navare 1589-1610 dilanjutkan oleh Louis XIII sejak 1610-1643. Lous XIII didampingi Perdana Menteri Richellieu yang menyatakan “raja tak akan membagi otoritasnya dengan siapapun juga, termasuk para bangsawan tinggi”. Selain itu juga Perdana Menteri Kardinal Mazaru. Pengganti Louis XIII adalah Louis XIV yang memerintah paling absolut selama 72 tahun (1643-1715). Dalam memerintah, raja didampingi Perdana Menteri Kardinal Mazarin dan Menteri keuangan bernama Colbert. Masih ingatkah Anda apa yang dimaksud Colbertisme dalam uraian merkantilisme di depan?
          Ciri-ciri pemerintahan Louis XIV adalah :
–   Bergelar raja matahari (Le Roi Soleil)
–   Menganggap dirinya wakil Tuhan di dunia (Le Droit Devine) sehingga rakyat harus
               tunduk.
–   Semboyan “negara adalah saya” (Letat Eest Moi)
–   Membangun istana Versailles yang megah seperti gambar di bawah ini.  
            Memerintah tanpa konstitusi (UUD)
–   Tidak ada pengawasan dari Parlemen karena Dewan Perwakilan Rakyat sudah  
            dibubarkan oleh Lous XIII.
–   Tidak ada kepastian hukum bagi seluruh warga dengan mudah orang yang dicurigai
             diberi surat penangkapan (lettre de cachet) dan di penjara.
–   Tanpa anggaran belanja yang pasti sehingga raja dan kerabat istana hidup berfoya-
            foya.
Raja berikutnya adalah Louis XV yang memerintah tahun 1715-1774. Pada masa pemerintahannya muncul banyak kritik dari para pemikir modern28 sejak tahun 1774 Louis XVI memerintah sampai terjadinya Revolusi perancis 1789.
Selain keadaan pemerintahan yang buruk, bagaimana keadaan sosialnya? Anda dapat memahami kondisi sosial di Perancis melalui uraian berikut.
2.     Keadaan masyarakat feodalis
Sebelum meletusnya Revolusi Perancis tanggal 14 Juli 1789 masyarakat Perancis digolongkan menjadi 4 bagian yakni Raja dan bangsawan, Gerejawan kaum borjuis dan rakyat jelata yang pada umumnya adalah petani. Masing-masing golongan mempunyai hak
dan kewajiban yang berbeda.
–     Terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial Berbagai jenis pajak yang harus dibayar rakyat antara lain pajak tanah (taille), gandum (gabele), anggur (aide), penangkapan ikan dan lainlain. Rakyat dijadikan tunggangan danmemikul beban bagi kehidupan kaum bangsawandan gerejawan seperti tampak pada gambar kartun di samping Selain tekanan ekonomi masyarakan juga dihantui oleh berbagai hukuman
–     Golongan Gereja memiliki hak istimewa antara lain memungut pajak dari rakyat.
–     Golongan borjuis umumnya adalah penduduk kota, terdiri dari pedagang kaya, pemilik modal yang banyak dibebani berbagai macam pajak.
–     Rakyat jelata umumnya adalah petani-petani Rerancis waktu itu bertugas menggarap tanah milik golongan I (raja dan bangsawan) dan II (gerejawan). Mereka tidak dianggap dalam struktur masyarakat, tak memiliki hak pribadi sebagai manusia yang ada kewajiban.
Terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial
Berbagai jenis pajak yang harus dibayar rakyat antara lain pajak tanah (taille), gandum (gabele), anggur (aide), penangkapan ikan dan lain-lain. Rakyat dijadikan tunggangan dan memikul beban bagi kehidupan kaum bangsawan dan gerejawan seperti tampak pada gambar kartun di bawah Selain tekanan ekonomi masyarakan juga dihantui oleh berbagai hukuman
Bagaimanakah reaksi masyarakat terhadap kehidupan yang diatur secara absolut dengan sistem masyarakat Feodalis yang buruk? Pada abad 17- 18 muncullah pendapat para ahli fikir yang menganut aliran Rationalisme dan Romantisme yang mendorong gerakan menentang raja-raja absolut seperti yang dapat Anda pelajari pada uraian selanjutnya.
3.     Munculnya pendapat dari ahli pikir
http://mustaqimzone.files.wordpress.com/2010/03/montesquieu_1.png?w=250&h=300–     John Locke (1632-1704) dari Inggris. Ia menginginkan sebuah negara berbentuk kerajaan yang dibatasi Undang-undang Dasar (monarkhi Konstitusi). Ia juga membagi kekuasaan menjadi tiga bagian yakni legislatif (pembuat Undang-undang) eksekutif (pelaksana Undangundang dan Federatif (hubungan internasional).
–     Montesquieu 1689-1755 dari Perancis. Pendapatnya disebut Trias Politika karena membagi kekuasaan menjadi 3 lembaga yang terpisah yaitu legislatif (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang) dan yudikatif (mengawasi pelaksanaan undangundang). Menurut Anda apakah sistem kekuasan di Indonesia menerapkan terori Montesquieu?
–     Voltaire 1694-1778 dari Perancis. Kritikan Voltaire sangat
 tajam terhadap pemerintahan absolute. Ia meperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan pribadi, agama dan mengeluarkan pendapat (Liberte entiere de la personne, ….. de la
religion, de la presse).
–     Jean Jacques Rousseau 1712-1778, seorang pemikir Perancis. Dalam buku “du Condtract Sosial“ yang artinya: Perjanjian Masyarakat, Rousseau mengatakan bahwa menurut kodratnya, manusia itu sama dan merdeka dalam mengatur kehidupannya. Masyarakat mengadakan perjanjian untuk membentuk pemerintahan yang menyelenggarakan ketertiban bagi masyarakat sehingga terjamin haknya. Jadi raja yang memerintah itu memegang kedaulatan dari rakyat.
Sehingga dalam memerintah harus mendengarkan suara rakyat, karena suara rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei) Gagasan Rousseau melahirkan paham demokrasi modern (dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).
2. Tumbuhnya Negara Nasional
          Yang dimaksud negara nasional di Eropa adalah negara-negara yang diperintah oleh bangsa sendiri. Terbentuknya negara nasional pada mulanya didasarkan pada adanya persamaan bahasa atau kebudayaan baru kemudian atas kesadaran nasional.
Negara nasional pertama yang terbentuk serta mencapai kesatuan di Eropa Barat yaitu. Spanyol, Portugal, Inggris, Perancis dan Belanda.
Pada uraian berikut dapat Anda pelajari terbentuknya negara-negara itu sebagai berikut:


A. Spanyol


Latar belakang terbentuknya negara nasional Spanyol adalah sejalan dengan sentimen terhadap kekuasaan Islam di Spanyol sejak tahun 711 (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) yaitu dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat)
Konsolidasi Spanyol tercapai pada tahun 1469 setelah terjadi perkawinan antara Ratu Isabella dari kerajaan Kristen Castilia dengan Raja Ferdinand dari kerajaan Kristen Arragon. Pada tahun 1492 kota Islam yang terakhir yaitu Granada berhasil direbut mereka.
Kesatuan Spanyol pada waktu itu kurang utuh bila dibandingkan Perancis dan Inggris karena ada konflik Ras, agama, bahasa dan perasaan kebangsaan lokal.





B. Portugal


Cikal bakal negara nasional Portugal merupakan Subvasal dari kerajaan Leon Castillia (Spanyol). Pada abad 14 yaitu tahun 1385 tentara Portugal dibantu Inggris memerangi Kerajaan Castilia dan kalah sehingga ambisi untuk menaklukan Portugis terhenti.





C. Inggris


Nasionalisme Inggris tumbuh sejalan dengan pertentangan antara kaum bangsawan (Inggris) dan Raja Inggris (asal Perancis). Terjadi perang 100 tahun antara tahun 1337-1453 antara Raja Perancis melawan Vasalnya (raja Inggris) berakhir dengan lenyapnya daerah raja Inggris di Perancis.
Era baru Inggris terjadi pada masa raya Henry VII Tudor. Ia Raja yang dapat memahami dan menghayati aspirasi rakyat Inggris. Keturunannya yaitu Henry VIII dan Elizabeth I dapat membawa Inggris pada suatu kedudukan yang sama dengan negera Eropa lainnya.
Dalam perang armada tahun 1588 melawan Spanyol, Inggris bersekutu dengan Belanda dan unggul. Sejak itu kekuasaan maritim Inggris terus berkembang.




D. Prancis


Negara Nasional Prancis dirintis sejak Lous IX dari dinasti Capet abad 13 yang berhasil memperluas Royal Domein meliputi separuh dari wilayah Prancis. Namun ada salah satu masalah yaitu pertikaiannya dengan Vasalnya yang kuat yang sekaligus adalah raja Inggris.

Perang 100 tahun melawan Inggris yang telah disinggung di atas telah menumbuhkan sentimen nasional di Prancis.

Kematian seorang pahlawan wanita Prancis bernama Joan d’Aarc ( Jeanne d’Arc) pada tahun 1431 telah menjadi faktor pemersatu.
Pada mulanya perang bercorak perang feodal berakhir menjadi perang nasional.
Sebagai penjelasan berikutnya dapat Anda baca uraian negara nasional Belanda berikut ini.




E. Belanda


Yang dimaksud Belanda pada wakut itu meliputi Belanda selatan (Belgia) dan Belanda Utara (negeri Belanda sekarang). Kota-kota merdeka (city states) merupakan unit-unit politik yang independen meliputi 17 propinsi antara lain Antworpen, Brussel, Rotterdam, Utrech dan seterusnya.

Pada masa pemerintahan Phillip II (1556-1598) menggantikan ayahnya yaitu Charles X Habsburg, Spanyol mengalami kejayaan dan wilayahnya termasuk Belanda dan Austria..

Ia menganggap Belanda sebagai satelit Spanyol dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan Spanyol. Iapun anti protestan yaitu agama yang dianut sebagian besar orang Belanda Utara. Maka pada tahun 1567 timbul pemberontakan terhadap kekuasaan Spanyol. Pada tahun 1580 Spanyol menutup pelabuhan Lisabon bagi pedagang Belanda (Apa dampaknya bagi Belanda?). Tahun 1581 Belanda Utara memproklamirkan diri sebagai Republik, namun tidak diakui oleh Spanyol baru pada tahun 1648 Spanyol mengakui Republik Belanda.



II. Pengaruh Revolusi Dunia terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia

A.    Revolusi Prancis
Revolusi Prancis adalah perubahan bentuk pemerintahan Prancis dari kerajaan menjadi republik. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Louis XVI pada abad ke-18. Revolusi ini memiliki semboyan: liberte, egalite, fraternite (kebebasan, persamaan, persaudaraan).
1.       Faktor-faktor penyebab terjadinya revolusi
\  Sebab-sebab umum
1.       Ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi
2.       Kekuasaan absolut raja
3.        Timbul paham baru
~  Ajaran dari Jean Jasques Rousseau, tokoh pemikir dari Prancis.
~  Montesquieu, yang terpengaruh ajaran John Locke (Inggris), ajaran Trias Politika.
~  Paham Rationalisme dan Aufklarung menuntut orang untuk berpikir rasional(masuk akal
~  Ajaran Voltaire tentang kebebasan.
4.        Negara mengalami krisis ekonomi
5.       Pengaruh perang kemerdekaan Amerika.
\ Sebab-sebab khusus
Untuk mengatasi krisis ekonomi, raja memanggil Dewan Perwakilan Rakyat (Etats Generaux). Dewan ini ternyata tidak mampu mengatasi masalah sebab dalam sidang justru terjadi pertentangan mengenai hak suara. Golongan I dan II menghendaki tiap golongan memiliki satu hak suara, sementara golongan III menghendaki setiap wakil memiliki hak satu suara. Jika dilihat dari proporsi jumlah anggota Etats Generaux yang terdiri atas golongan I, 300 orang, golongan II 300 orang, dan golongan III 600 orang, dapat disimpulkan bahwa golongan I dan II menghendaki agar golongan III kalah suara sehingga rakyat tidak mungkin menang. Jika kehendak golongan III yang dimenangkan, golongan I dan II terancam sebab di antara anggota mereka sendiri ada orang-orang yang bersimpati pada rakyat
2.        Jalannya revolusi
Pada tanggal 17 Juni 1789, anggota Etats Generaux dari golongan III mengadakan sidang sendiri, didukung oleh sebagian kecil anggota dari golongan I dan II. Peserta sidang menyatakan diri sebagai Majelis Nasional yang bertujuan memperjuangkan terbentuknya konstitusi tertulis bagi Prancis. Raja berusahamembubarkan organisasi yang dipimpin Jean Bailly dengan dukungan Comtede Mirabeau ini, baik dengan jalan perundingan maupun dengan kekerasan. Sikap raja yang berusaha membubarkan Majelis Nasional dengan jalan kekerasan menimbulkan kemarahan rakyat dan terjadilah huru-hara. Puncak huru-hara terjadi tanggal 14 Juli 1789, ketika rakyat menyerbu dan meruntuhkan penjara Bastille, lambang kekuasaan mutlak raja. Penyerangan ini didukung oleh Tentara Nasional yang dipimpin Lafayette. Ketika terjadi pemberontakan oleh rakyat, Louis XVI melarikan diri ke luar negeri. Kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat untuk membentuk pemerintahan baru yang demokratis. Dewan Perancang Undang-Undang yang terdiri dari Partai Feullant dan PartaJacobin segera membentuk Konstitusi Prancis pada tahun 1791. Partai Feullant adalah
partai yang proraja, sedangkan Partai Jacobin adalah partai yang prorepublik. Partai Jacobin beranggotakan kaum Geronde dan Montague. Partai ini dipimpin oleh tiga sekawan, Robespiere, Marat, Danton. Keadaan negara yang semakin berbahaya membuat Dewan Legislatif membentuk pemerintahan republik pada tanggal 22 September 1792.
Raja Louis XVI dan istrinya dijatuhi hukuman pancung dengan quillotine pada tanggal 22 Januari 1793.
Pemerintahan Napoleon Bonaparte
Napoleon bercita-cita untuk memperluas dominasi Prancis atas Benua Eropa dan menjadikannya kekuatan yang diperhitungkan di dunia. Untuk mencapai cita-citanya itu, ia melakukan invasi ke negara-negara Eropa lainnya. Tentu saja politik Napoleon ini mendapat perlawanan dari negara-negara yang diserangnya. Raja-raja dari negara-negara tersebut lalu membentuk koalisi. Perang antara Prancis dan koalisi negara-negara Eropa tujuan invasinya disebut Perang Koalisi. Kronologi Perang Koalisi tersebut sebagaiberikut.
a. Perang Koalisi I (1792 – 1797)
b. Perang Koalisi II (1799 – 1802)
c. Perang Koalisi III (1805)
d. Perang Koalisi IV (1806 – 1807)
e. Perang Koalisi V (1809)
f. Perang Koalisi VI (1812 – 1813)
               Prancis lalu mengadakan Kongres Wina (1815) dengan tujuan mengembalikan kondisi daratan Eropa ke keadaan sebelum perang dan menghukum Prancis. Isi keputusan Kongres Wina sebagai berikut.
a. Austria kehilangan Belanda bagian selatan dan sebagai gantinya memperoleh Lombardia.
b. Membentuk Konfederasi Jerman (Deutsche Bond) yang terdiri dari 39 negara kuat.
c. Italia dipecah menjadi wilayah-wilayah yang lebih kecil agar tidak tumbuh menjadi negara yg kuat.
d. Rusia mendapatkan wilayah Finlandia dan bagian timur Polandia.
e. Inggris mendapat wilayah Ceylon, Malta, dan Holgeland.
f. Belanda dibagi menjadi Belanda Utara dan Belanda Selatan.
g. Swedia melepaskan Finlandia dan mendapatkan Norwegia.
3.       Akibat Revolusi Prancis
a. Bidang politik
Revolusi Prancis membawa perubahan dalam sistem pemerintahan yang semula berupa monarki absolut menjadi pemerintahan yang demokratis. Hak asasi manusia diakui dan dihormati. Konstitusi atau undang-undang dasar merupakan kekuasaan yang tertinggi. Muncul pula ide-ide republik, suatu bentuk pemerintahan yang melayani kepentingan umum, dan prinsip-prinsip berikut.
1) Demokrasi.
2) Perasaan nasionalisme sesuai dengan semboyan Revolusi Prancis: Liberte, Egalite, Fraternite (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan).
b. Bidang ekonomi
1) Petani menjadi pemilik tanah kembali.
2) Penghapusan pajak feodal.
3) Penghapusan gilde.
4) Timbulnya industri besar
c. Bidang sosial
Akibat-akibat dalam bidang sosial, antara lain,
1) dihapuskannya feodalisme,
2) adanya susunan masyarakat yang baru, dan
3) adanya pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat.
Adapun akibat atau dampak Revolusi Prancis terhadap dunia, termasuk dalam
perjuangan pergerakan bangsa Indonesia, sebagai berikut.
a. Penyebaran ide liberalisme.
b. Adanya penyebaran paham demokrasi di tengah kehidupan bernegara.
c. Berkembangnya ide nasionalisme.
B.    Revolusi Amerika
Berikut kronologi terjadinya Revolusi Amerika.
v  Perang Tujuh Tahun (1756 – 1763)
Dalam peperangan ini, Prancis kalah dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang isinya sebagai berikut.
a.     Wilayah Kanada dan Louisiana di sebelah timur Mississippi diberikan kepada Inggris, sedangkan wilayah di sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis.
b.     Prancis wajib menyerahkan semua wilayah jajahannya di India kepada Inggris. Akibat perjanjian tersebut, kondisi berbalik. Semula sebagian besar wilayah Amerika Utara dikuasai Prancis, kini beralih ke tangan Inggris.
v Perang kemerdekaan Amerika (1774 – 1783)  Adapun jalannya perang kemerdekaan yang berlangsung sejak tahun 1775 – 1783 ini sebagai berikut.
a.     Pertempuran pertama berlangsung di Lexington kemudian di Boston.
b.     Awalnya, rakyat Amerika bertempur hanya karena merasa tertindas oleh aturan-aturaInggris.. Proklamasi kemerdekaan disusun oleh Thomas Jefferson dalam rapat Kongres di Philadelphia. Kongres ini diikuti oleh 13 negara bagian (koloni). Proklamasi ini sangat terkenal karena di dalamnya terkandung pernyataan mengenai hak-hak manusia (human right). Bagian yang menegaskan hal tersebut berbunyi sebagai berikut.
"We hold these truths to be self evident, that all men are created equal, that they are endowed by their creator with certain unalienable right, that among these are life, liberty, and the pursuit of happiness ...."
c.      Kongres yang merupakan gabungan wakilwakil dari ketigabelas negara bagian kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas bentuk negara yang diinginkan dan merancang konstitusi. Sesuai dengan kesepakatan dalam Articles of Confederation (1777) bentuk negara
Amerika adalah negara serikat dengan nama The United States of Amerika (USA).
d.     Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika adalah Prancis (1778). Prancis kemudian membantu Amerika melawan Inggris dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin Jenderal Lafayette ke Amerika.Tindakan Prancis ini didorong oleh motivasi berikut.
1) Prancis ingin membalas dendam atas kekalahannya dalam Perang Tujuh Tahun melawan Inggris.
2) Hasil diplomasi Benjamin Franklin, tokoh perjuangan kemerdekaan Amerika.
Pada tahun 1779, Spanyol turut membantu Amerika dengan imbalan berupa pendudukan atas Gibraltar dan Florida. Berkat bantuan negara-negara yang bermusuhan dengan Inggris ini, kedudukan USA (Amerika Serikat) menjadi kuat.
e.     Inggris akhirnya kalah. Jenderal Cornwallis, pimpinan tertinggi pasukan Inggris, bersama 7.000 orang tentaranya menyerah kepada Washington dan Lafayette di Yorktown pada tahun 1781. Untuk mengakhiri peperangan diadakan perjanjian perdamaian di Paris (1783). Isi perjanjian tersebut, antara lain, Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.
v Pembentukan Undang-Undang Dasar (1787 – 1789)
Adapun struktur pemerintahan pusat sesuai dengan isi undang-undang yang disahkan pada tahun 1788 (berlaku tahun 1789) ini sebagai berikut.
a.      Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan tertinggi dalam masa jabatan selama empat tahun dan dibantu oleh State Departement atau kementerian-kementerian.
b.     Kongres adalah badan perwakilan yang terdiri atas dua kamar.
c.      Senat, merupakan wakil dari negara-negara bagian. Tiap negara bagian memiliki dua orang wakil.
d.     House of Representatives, yaitu perwakilan yang jumlahnya didasarkan atas jumlah penduduk tiap-tiap negara bagian. Pertemuan negara-negara bagian di Philadelphia tersebut juga memutuskan mengangkat George Washington sebagai presiden pertama untuk periode tahun 1789 – 1797 (dua kali periode).
e.     Perang Amerika – Inggris (1812 – 1814)
f.      Doktrin Monroe (1823)
v Akibat Revolusi Amerika
Revolusi Amerika membukakan mata dunia bahwa dengan kekuatan persatuan dan penghargaan atas hak-hak asasi manusia, kemerdekaan dapat diperoleh. Namun, bukan berarti kemerdekaan dapat diperoleh secara cuma-cuma. Kemerdekaan harus diraih dengan usaha sendiri dan pantang menyerah. Hikmah demikian pula yang menggerakkan rakyat Indonesia untuk mulai memperjuangkan kemerdekaannya. Dengan kesadaran akan hak asasi dan persatuan kepentingan, kemerdekaan Indonesia akhirnya dapat diperoleh.

C.         Revolusi Rusia
Pada permulaan abad ke-19, keadaan Rusia masih terbelakang dibandingkan negaranegara Eropa lainnya. Masyarakat Rusia pada masa itu terbagi atas dua golongan, yaitu tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Rusia saat itu adalah negara agraris. Sebagian besar penduduknya merupakan petani miskin yang harus tunduk kepada tuan tanah, bahkan menjadi budak dari tuan tanah. Status petani sebagai budak tuan tanah ini diatur dalam Undang-Undang Perbudakan Rusia yang disahkan oleh Tsar Alexis I pada tahun 1646. Perbudakan dihapuskan pada tahun 1861 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Emansipasi (Emancipation Edict) oleh Tsar Alexander II.
 Isi undang-undang tersebut sebagai berikut.
1. Perbudakan dihapuskan.
2. Petani bekas budak mendapat tanah sebagai miliknya.
3. Negara membayar uang kerugian kepada tuan-tuan tanah pemilik budak
Meski telah dikeluarkan undang-undang tersebut, kondisi kehidupan petani belum mengalami kemajuan sebab kepala mir (kepala desa) lama kelamaan bertindak seperti tuan tanah dan memperkaya diri sendiri. Pada tahun 1906(masa pemerintahan Tsar Nicholas II), sistem mir dihapuskan oleh Menteri Stolypin. Tanah diberikan kepada pemilik sehingga dari pekerjaannya seorang petani dapat memperoleh hasil.
v  Latar belakang Revolusi Rusia
 Sebab-sebab terjadinya revolusi sebagai berikut.
a.         Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner
b.        Susunan pemerintahan Tsar yang buruk
c.         Perbedaan sosial yang mencolok mata
d.        Persoalan tanah
e.         Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar
 Aliran-aliran tersebut sebagai berikut.
-           Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar.
-           Kaum sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum sosialis merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis). Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.
f.         Kekalahan perang
g.         Ancaman bahaya kelaparan
v  Jalannya Revolusi
Revolusi Rusia yang berlangsung pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase.
a.         Revolusi Februari 1917
Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks.
Tujuannya adalah untuk menggulingkan Tsar. Revolusi dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad) berupa demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar, diikuti oleh pemogokan di perusahaan-perusahaan. Tentara yang diperintahkan menembaki para pemogok dan demonstran berbalik menembaki opsir-opsirnya sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun takhta. Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum Kadet memegang pimpinan. Akan tetapi, kaum Kadet tidak mengadakan perubahan-perubahan yang sesuai seperti tuntutan rakyat. Alasannya adalah kekhawatiran bahwa perubahan-perubahan itu hanya akan menambah kacau keadaan. Kaum Mensheviks dipimpin Karensky lalu menggulingkan kaum Kadet dan memegang pimpinan pemerintahan. Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama, menjunjung kembali kehormatan Rusia yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam perang, dan kemudian baru mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan dalam negeri. Bentuk negara diubah menjadi republik, kemudian diadakan serangan besar-besaran terhadap Jerman. Sayangnya, serangan tersebut gagal sama sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Mensheviks. Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks tampil ke muka dan memberi janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan tanah kepada rakyat.
b.        Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)
Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya ke
Jerman, Prancis, Inggris, Austria, dan Swiss sejak tahun 1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky (Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika. Kedua orang ini lalu menjadi motor penggerak kaum Bolsheviks yang berpaham komunis di Rusia. Ketika kaum Kadet dan Mensheviks bergulat dengan revolusi cara mereka, gerakan bawah tanah kaum Bolsheviks secara diam-diam mempersiapkan revolusinya sendiri. Mereka membentuk pemerintahan sendiri, tentara sendiri (yang disebut Pasukan Merah), dan menyebarkan propaganda antipemerintah borjuis. Pada saat pemerintahan Mensheviks kehilangan kepercayaan rakyat, kaum Bolsheviks memanfaatkannya dengan segera merangkul rakyat. Mereka menganjurkan para petani agar membagi-bagikan tanah dan menganjurkan para buruh untuk menyita pabrik-pabrik. Pendekatan ini mendapat dukungan dan simpati dari rakyat. Dimulailah revolusi kedua ala Bolsheviks. Revolusi kedua ini dimulai dari Petrograd lagi. Tentara dan angkatan laut di Petrograd memihak Lenin, disusul dukungan dari tentara-tentara Difron. Pada tanggal 25 Oktober 1917, pemerintahan Mensheviks digulingkan dan kaum Bolsheviks mengambil alih kekuasaan pemerintahan. Setelah itu, segera diadakan perubahanperubahan besar.
-           Diadakan perundingan perdamaian dengan Jerman yang melahirkan perjanjian perdamaian Brest Litovsk (1918).
-           Segala utang piutang pemerintah Tsar dihapuskan dan bank dimonopoli negara.
-          Tanah dibagi-bagikan kepada petani dan buruh menyita pabrik-pabrik.
-           Bahan makanan dikerahkan dan dibagi-bagikan kepada rakyat.
Revolusi yang kedua ini berjalan dan berhasil dengan baik, sehingga kaum
Bolsheviks mendapat kedudukan yang kuat.
c.         Intervensi negara-negara asing (1918)
Setelah kaum Bolsheviks memegang pemerintahan Rusia, para pengikut Tsar yang masih setia berusaha melakukan pemberontakan. Mereka menyebut dirinya kaum Rusia Putih (lawan dari kaum Bolsheviks yang disebut kaum Rusia Merah/Komunis). Mereka dipimpin oleh Jenderal Denikin dan Wrangel. Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan lain-lain) segera memihak kaum Rusia Putih, tidak semata-mata karena mereka antikomunis, melainkan juga dikarenakan adanya kekhawatiran menghadapi penghentian perang antara Rusia dan Jerman. Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis menyerbu Rusia dari arah timur (Vladivostok), utara (Murmansk), barat (Estonia dan Turki), dan selatan (Laut Kaspia). Akan tetapi karena front-front negera-negara pengintervensi ini terpisahpisah jauh dan kurang sekali adanya koordinasi antara front-front tersebut, intervensi ini gagal. Kaum Rusia Putih rontok dan lebur. Sekeluarnya dari perang saudara antara Rusia Putih dan Rusia Merah, kaum Bolsheviks menjadi semakin kuat dan bersatu.
d.       Akibat-akibat Revolusi Komunis 1917
a).  Dihapuskannya pemerintahan Tsar yang kolot untuk selamanya.
b). Timbulnya demokrasi Soviet sebagai lawan dari demokrasi liberal.
c).  Modernisasi Rusia maju dengan pesat, terutama dalam bidang industri dan pertanian.
d).  Meluasnya komunisme di seluruh dunia.
e.        Pemerintahan Lenin (1917 – 1924)
a. Pembentukan komintern (Komunis Internasional).
b. Pembentukan Uni Soviet
c. Sistem perekonomian komunis
               Keadaan dalam negeri usai pemerintahan Lenin Dua orang calon pengganti Lenin, Stalin dan Trotsky memiliki pemahaman yang berbeda mengenai komunisme. Trotsky bermaksud mengobarkan revolusi dunia untuk menciptakan masyarakat komunis di seluruh dunia. Baginya, kaum buruh lebih penting daripada kaum lainnya. Adapun Stalin berkehendak untuk memperkukuh dahulu komunisme di Rusia sebelum meluaskan paham tersebut ke seluruh dunia. Baginya, buruh dan kaum tani sama pentingnya. Stalin mengizinkan kaum komunis menggunakan modal asing dan ahli-ahli ilmu pengetahuan dari negara-negara kapitalis untuk mencapai tujuannya. Salah satu contoh adalah dibuatnya perjanjian Prancis – Rusia pada tahun 1923. Kebijakan Stalin memperoleh dukungan luas, sehingga ia dipilih menjadi pemimpin Uni Soviet menggantikan Lenin. Trotsky dibuang ke luar Rusia dan kemudian dibunuh di Meksiko (1940).
               Stalin meneruskan politik ekonomi Lenin sampai tahun 1927. Kemudian, ia menyusun Rencana Lima Tahun untuk mengembangkan perekonomian Rusia. Rencana Lima Tahun yang pertama (1927 – 1932) adalah industrialisasi Rusia secara besar-besaran dan modernisasi pertanian. Rencana ini berjalan baik, disusul dengan ditiadakannya kulak dan mengubah seluruh sistem pertanian menjadi kolkhoz dan sovkhoz. Rencana Lima Tahun yang kedua (1932 – 1937) dibuat untuk menyempurnakan yang pertama. Pemerintahan Stalin merupakan pemerintahan yang otoriter. Ia bercita-cita menjadi penguasa mutlak. Rasa rendah diri menyebabkan Stalin selalu curiga kepada siapa pun. Stalin dapat berkuasa mutlak di Rusia karena sifatnya yang licik, penuh tipu daya, dan tega mempecundangi lawan-lawan politiknya. Ia meninggal pada tanggal 16 Maret 1953. Ia tidak menunjuk pengganti, sehingga timbullah persaingan antara Nikita Khrushchev dan Leonid Brezhnev. Khrushchev keluar sebagai pemenang, namun digulingkan pada tahun 1964. Salah satu peristiwa mencolok selama karir Khrushchev adalah kritiknya yang menyerang Stalin dalam pidato yang disampaikannya pada Kongres Partai Komunis ke- 20 di tahun 1956. Pidatonya ini tidak diterbitkan di Uni Soviet sehingga disebut "pidato rahasia". Kritik tersebut diikuti kampanye anti-Stalin, pencabutan gambar-gambar dan patung Stalin, serta dikeluarkannya jenazah Stalin dari dalam musoleum di Lapangan Merah untuk dimakamkan di pemakaman umum. Konstitusi Stalin 1936 digantinya dengan konstitusi baru (1977). Isinya yang pokok adalah rakyat boleh menyuarakan pendapatnya secara bebas.
v Dampak Revolusi Rusia
       Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.
       Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.
D.      Revolusi Industri
       Revolusi Industri adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menamai perubahan dan perkembangan pesat yang awalnya terjadi di Inggris setelah ditemukannya mesin uap. Revolusi ini mengubah cara hidup banyak orang, terutama yang tinggal di perkotaan dan wilayah-wilayah industri. Kemajuan teknologi mengakibatkan tenaga untuk menggerakkan mesin yang semula masih menggunakan tangan menjadi penggunaan mesin yang digerakkan oleh tenaga uap.
1.        Lahirnya Revolusi Industri
              Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi.
              Revolusi Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut.
a.        Inggris memiliki cukup bahan dasar untuk industri, seperti wol, batu bara, dan kapas yang diperoleh dari tanah jajahan.
b.        Bangsa Inggris rajin mengadakan penyelidikan terhadap ilmu alam sehingga banyak penemuan baru. Hal ini didukung dengan didirikannya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge pada tahun 1662
c.         Adanya kemajuan pesat dalam pelayaran yang membawa kemajuan perdagangan Inggris.
d.       Inggris memiliki cukup modal untuk memajukan industrinya.
e.        Inggris memiliki kongsi dagang EIC yang merupakan alat kemajuan bagi perdagangan negara.
2.       Tahap Revolusi Industri
              Revolusi Industri terdiri dari tiga tahap.
a.         Revolusi Industri I ditandai dengan masih dipergunakannya teknik kuno, yaitu penggunaan uap untuk menggerakkan mesin yang berbahan bakar kayu atau batu bara. Revolusi tahap pertama terjadi di Inggris pada abad ke-18.
b.        Revolusi Industri II ditandai dengan penggunaan teknik baru berupa mesin bermotor yang berbahan bakar listrik atau bensin. Revolusi tahap kedua ini terjadi di Amerika Serikat dan Jerman pada abad ke-19.
c.         Revolusi Industri III ditandai dengan penggunaan teknik kimia-hayati berbahan bakar  atom atau nuklir. Revolusi tahap ketiga ini terjadi di Amerika Serikat dan Uni Soviet pada abad ke-20.
Konsep dan Aktualita
Beberapa penemuan yang mempercepat proses Revolusi Industri.
1709 Abraham Darby menggunakan batu bara (cokes) untuk melelehkan besi.
1733 John Kay menemukan alat pintal.
1769 James Watt menemukan mesin uap yang mendorong lahirnya mesin-mesin lainnya. Ia kemudian dikenal sebagai Bapak Revolusi Industri.
Pada tahun yang sama, Richard Arkwright menemukan mesin pemintal yang otomatis.
1770 James Hargreaves menemukan alat pemintal yang diberi nama Spinning Jenney.
1779 Crompton menyatukan mesin pemintal dengan mesin tenun.
1780 Alessandro Volta dari Italia menemukan baterai (aliran listrik statis).
1783 Jacques dan Joseph Montgolfier dari Prancis menemukan balon udara.
1786 Edmund Cartwright menemukan mesin tenun bertenaga uap. Ia kemudian mendirikan pabrik tenun di Doncaster.
1801 Nicholas Cugnot menemukan mobil dengan mesin uap.
1802 Symington menemukan kapal api yang diberi nama Charlotte Dundas.
Pada tahun yang sama, Trevithick menemukan lokomotif.
1807 Robert Fulton menemukan kapal api pertama yang dapat melintasi jarak jauh. Untuk percobaan, kapal buatannya digunakan untuk menyeberangi Lautan Atlantik. Pada tahun yang sama, Niepce menemukan sepeda.
1827 Niepce menemukan alat pemotret.
1832 Samuel Morse menemukan telegraf.
1836 Grove menemukan aki.
1841 Charles Goodyear, seorang Amerika Serikat, menemukan cara memvulkanisir karet yang dicampur dengan belerang sehingga karet yang semula lunak menjadi keras.
1846 Elias Howe menemukan mesin jahit.
1872 Alexander Graham Bell menemukan pesawat telepon yang dipamerkan pada tahun 1876 dalam peringatan 100 tahun Kemerdekaan Amerika Serikat di Philadelphia.
1880 Thomas Alva Edison menemukan lampu pijar.
1887 Daimler menemukan mobil.
1896 Guglielmo Marconi menemukan radio.
1900 Zeppelin menemukan kapal udara berbahan bakar halogen.
1903 Wilbur dan Orville Wright menemukan pesawat terbang.
      Revolusi Industri mendorong peningkatan penggunan mesin-mesin sehingga terjadi efisiensi dalam produksi batu bara, besi, dan baja. Perkembangan ini ditunjang oleh adanya pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan pengembangan sistem perbankan serta perkreditan.
3.       Dampak-dampak revolusi industri
a.        Bidang ekonomi
Dampak Revolusi Industri dalam bidang ekonomi adalah munculnya pabrik-pabrik, lahirnya pengusaha kaya, biaya produksi rendah sehingga
harga barang semakin rendah, upah buruh menjadi rendah, perdagangan dunia semakin maju, tumbuhnya kapitalisme industri yang berpusat
pada perseorangan, dan matinya industri rumah tangga
b.        Bidang politik
Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik sebagai berikut.
1) Munculnya kaum borjuis sebab kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya baru yang merupakan penguasa industri.
2) Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme.
3) Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya mengembangkan imperialisme yang berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, bahan mentah serta mengembangkan pasar bagi industrinya.
4) Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya berkembang di Inggris ketika berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam menentukan kebijakan politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.
c.         Bidang sosial
Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota. Terjadilah urbanisasi besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke
kota untuk menjadi buruh pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan semakin sesak. Para buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh dan kotor. Tidak hanya itu, dalam pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12 jam dalam sehari, namun tetap miskin.
Kemiskinan berakibat langsung pada meningkatnya kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain adalah pengangguran, wanita dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.
4.       Revolusi Sosial
              Dampak negatif Revolusi Industri mendorong lahirnya Revolusi Sosial. Revolusi sosial adalah usaha untuk mengubah hidup rakyat dari tidak layak menjadi layak. Kotakota industri di Inggris, seperti Liverpool, Manchester, dan Birmingham penuh sesak dengan perkampungan kumuh para buruh yang kurang terjamin kehidupannya sebab upah mereka murah. Untuk memperbaiki nasib mereka, pemerintah dan parlemen Inggris mengeluarkan kebijakan-kebijakan berikut.
a.         Catholic Emancipation Bill (1829), berisi ketentuan bahwa kaum Protestan dan Katolik mempunyai hak yang sama untuk menjadi anggota parlemen dan pegawai negeri
b.       Reform Bill (1832), berisi ketentuan bahwa perwakilan di parlemen sesuai dengan jumlah penduduk, hak pilih ditentukan berdasar atas pembayaran pajak, serta daerah kosong harus dihapuskan perwakilannya.
c.         Abolition Bill (1833), berisi ketentuan penghapusan perbudakan di Inggris dan koloninya.
d.        Factory Act (1833), berisi ketentuan bahwa anak-anak yang berumur di bawah sembilan tahun tidak boleh bekerja sebagai buruh perusahaan, mereka hanya boleh bekerja selama sembilan jam dan mendapat pendidikan selama dua jam dari majikan.
e.         Poor Law (1834), berisi ketentuan tentang pendirian rumah kerja bagi pengemis dan penganggur, rumah perawatan bagi orang cacat, dan pemberian bantuan bagi mereka yang tidak bekerja karena lanjut usia.
f.          Corn Law (1815 – 1846), berisi ketentuan tentang larangan impor gandum dari luar negeri.
      Selama melalui proses Revolusi Sosial, kaum buruh semakin sadar bahwa nasib mereka di tangan mereka sendiri dan harus diperjuangkan sendiri. Sebagai wadah perjuangan tersebut, mereka mendirikan serikat pekerja. Pada tahun 1851, muncul serikat pekerja yang sudah tersusun baik, yaitu The Amalgamated Society of Engineers (Persatuan Insinyur). Kelompok ini meninggalkan cara agitasi dan menggunakan cara collective bargaining, yaitu membuat perjanjian kerja yang berlaku untuk semua buruh melalui jalan perundingan dengan majikan. Sejak berdirinya serikat pekerja, kondisi kehidupan buruh mulai dapat terjamin.

5.       Pengaruh Revolusi Industri di Indonesia
              Telah disebutkan sebelumnya bahwa Revolusi Industri menimbulkan adanya
imperialisme modern yang bertujuan mencari bahan mentah, tenaga kerja murah, dan pasar bagi hasil-hasil produksi. Perdagangan bebas melahirkan konsep liberalisme. Hal ini mengimbas pada negara-negara koloni, seperti juga wilayah-wilayah di Asia yang menjadi jajahan bangsa Eropa. Termasuk Indonesia.
              Ketika Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal dari Inggris, berkuasa di Indonesia (1811 – 1816), ia berupaya memperkenalkan prinsip-prinsip liberalisme di Indonesia. Kebijakan yang diberlakukannya, antara lain, memperkenalkan sistem ekonomi uang, memberlakukan pajak sewa tanah untuk memberi kepastian siapa pemilik tanah, menghapus penyerahan wajib, menghapus kerja rodi, serta menghapus perbudakan. Ketika Inggris menyerahkan Indonesia ke tangan Belanda, dibuat perjanjian bahwa Belanda akan tetap memberlakukan perdagangan bebas. Oleh karena itu, banyak perusahaan Inggris yang berdiri di Indonesia.
              Pengaruh Revolusi Industri juga sampai ke negeri Belanda dan memengaruhi sikap terhadap tanah jajahan. Politik imperialisme Belanda yang awalnya menggunakan caracara kuno, yaitu pemerasan, kekerasan, dan eksploitasi kekayaan Indonesia di kemudian hari mendapat protes dari kaum humanis Belanda yang berpaham liberal. Muncullah politik Etis di Indonesia.
              Keuntungan yang diperoleh bangsa Indonesia dari perubahan sikap Belanda tersebut adalah sebagai berikut.
a.         Politik Etis memberi kesempatan pada bangsa Indonesia untuk memperoleh edukasi atau pendidikan sehingga dapat membawa pemikiran yang lebih maju.
b.        Politik Kolonial Liberal memberi angin kebebasan bagi bangsa Indonesia untuk berhubungan langsung dengan bangsa-bangsa asing lainnya.









BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Kolonialisme dan Imperialisme Barat terhadap bangsa Timur (Indonesia)  tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di Eropa pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa pengaruh terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi Gereja (abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi Industri(1780).

B.     Penutup
            Denga ucapan syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt, atas rahmat dan nikmat-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
            Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi diri pribadi, umumnya bagi yang sudi meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini dan semoga bertambah ilmu dan pengetahuannya.Saran dan kritk kami harapkan agar bisa membuat makalah lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA

Nursaadah,Eva. 2014. pengaruh-revolusi-dunia-terhadap
Muli Jone, 2014. peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa<http://johnmuli.blogspot.com/
berita html [ 23 Juni 2014]